23 November 2009

Penyakit kelinci dan pengobatan dari bahan alami


Dalam memelihara kelinci tentunya ada kendala-kendala yang dihadapi. Salah satunya adalah kendala penyakit. Kali ini penulis akan membahas tentang penyakit yang paling sering menyerang kelinci, penyebab, pencegahan dan cara pengobatannya. Di sini penulis hanya memberikan pengobatan dari bahan-bahan alami dan mudah kita dapatkan di sekitar kita. Kenapa yang alami? Karena cenderung lebih aman dan kurang resiko. Berikut adalah jenis penyakit yang paling umum dan sering menyerang kelinci.

Perut Kembung

Penyebab kelinci kembung antara lain: banyak memakan makanan yang mengandung gas seperti kol dan kangkung, banyak terkena angin secara langsung (apalagi angin malam), kandang lembab, dsb..
Pencegahannya: hindari pemberian makanan yang banyak mengandung gas, menutupi kandang pada saat angin kencang (terutama malam hari), kandang mendapatkan pencahayaan matahari yang cukup, mencegah agar air hujan tidak masuk ke dalam kandang jika keadaan lagi hujan.
Pengobatannya: dengan air perasan parutan jahe di tambahkan sedikit gula merah/gula jawa. Pemberiannya sedikit saja, tidak usah over. Cukup 1-2 tetes saja.

Mencret
Penyebabnya bermacam-macam. Bisa karena salah makan, kadar serat tidak seimbang ataupun karena parasit.
Pencegahannya dengan menjaga kualitas makanan yang di berikan, kadar serat dalam makanan seimbang (tidak kurang dan tidak lebih), batasi pemberian makanan yang bersifat basah seperti sayuran hijau, menjaga kebersihan kandang dari sisa makanan dan kotoran kelinci.
Pengobatannya: ambil secukupnya pucuk daun jambu+pucuk daun pepaya+pucuk daun pisang. Ketiga bahan tersebut di tumbuk lalu di peras airnya kemudian ditambahjan madu dan garam secukupnya.

Tidak nafsu makan
Kelinci yang sedang sakit biasanya di ikuti dengan hilangnya nafsu makan. Repot kan?! Nah.. Ada cara yang bisa kita coba. Daun pepaya di tumbuk an di peras airnya lalu di minumkan ke kelinci 2x sehari. Hal ini di lakukan rutin sampai nafsu makan si kelinci kembali pulih.
*Tips: cara memberikan obat ke kelinci akan lebih efektif bila menggunakan spuit (suntikan tanpa jarum). Bisa di beli di apotik-apotik. Semoga info ini bermanfaat.





Kelinci Gak Mau Kawin???


Seringkali teman-teman yang baru memelihara kelinci bertanya-tanya, kok kelinciku gak mau kawin ya?? padahal umurnya sudah 6 bulan. Saya pun sempat mengalami hal itu. Kelinciku sudah umur 6 bulan tapi masih belum mau kawin. Saya lalu mencari informasi tentang hal tersebut hingga akhirnya saya mendapatkan berbagai jawaban serupa yang kurang lebih seperti ini: mungkin karena belum waktunya aja...memang kelinci betina yang berumur 6 bulan sudah bisa untuk dikawinkan tapi bukan berarti sudah pasti mau dikawinkan. Ibaratnya manusia, kelinci yang berumur 6 bulan itu seperi perempuan yang berumur 17 tahun. Jadi masih terlalu muda dan mungkin belum siap untuk menjadi induk. Usia kematangan seekor kelinci betina untuk siap menjadi induk adalah 7 bulan.
Hal ini sudah saya buktikan sendiri di peternakan kami. Jadi gak usah terburu-buru dan panik berlebihan. Pokoknya selama makanan dan perawatan kelinci dilakukan dengan baik sejak kecil maka tidak akan bermasalah pada perkawinannya.


Khasiat kunyit untuk kelinci


Salah satu kelinci jenis fuzzi lop di peternakan kami mengalami diare yang cukup parah. Kondisi feses/kotorannya cair dan berlendir dan jumlahnya sangat banyak sehingga membuat seluruh kandangnya kotor dan sebagian perut bawahnya kotor karena kotorannya. Hal ini kontan membuat kami panik bukan kepalang. Kelinci kami yang tadinya gendut, bersih, lucu, lincah, dan rakus telah berubah menjadi kelinci yang super kumal, jorok, bau, pendiam dan kehilangan nafsu makannya sama sekali. "Harus segara ditangani" kalimat itulah yang terus mengisi fikiran saya. Namun karena trauma menggunakan obat-obatan kimia yang untuk manusia dan kebanyakan berakibat kematian pada kelinci kami (mungkin karena over dosis) karena tidak ada takaran dosis yang ditetapkan untuk kelinci. Padahal kami memberikannya dalam dosis yang sangat kecil (0,1cc) tapi tetap saja berakibat pada kematian. Belajar dari pengalaman itu maka kami senantiasa berupaya melakukan pengobatan secara alami yaitu dengan memanfaatkan ramuan herbal yang biasa digunakan untuk pengobatan manusia. Karena dari bahan alami, kami berfikir cukup aman memberikannya untuk kelinci. Kali ini kami mencoba menggunakan kunyit untuk mengobati kelinci. Karena saat ini di makassar sudah memasuki musim hujan maka kami khawatir yang menjadi penyebab kelinci diare adalah infeksi pencernaan karena parasit atau bakteri. Maka kami menyimpulkan bahwa kelinci kami membutuhkan antibiotik. Antibiotik alami yang kami ketahui adalah kunyit. Kami mencoba parutan kunyit 1 ruas jari dan dilarutkan dengan air 2 sdm. Kemudian kami memberikan pada kelinci yang sakit sebanyak 2cc (2x sehari). Kami juga memindahkan si kelinci ke kandang karantina yang telah disterilkan. Setelah pemberian terapi kunyit selama satu hari, ternyata diare mulai berkurang namun nafsu makannya masih belum ada sehingga kelincinya menjadi lemas. Pada hari berikutnya kelinci masih di terapi kunyit dan ternyata ada kemajuan yaitu fesesnya sudah berbentuk bulat namun masih basah/lunak dan si kelinci mulai mau makan. Pada hari ketiga terapi kunyit si kelinci mulai lincah, nafsu makan sudah lebih baik meskipun tidak serakus sebelum sakit. Dan sekarang hari keempat terapi kunyit, si kelinci terlihat lebih membaik dan mulai memberssihkan dirinya sendiri dari kotoran yang melekat di tubuhnya, ya walaupun masih terlihat dekil. Semoga pengalaman pribadi kami ini bisa bermanfaat untuk para pecinta kelinci (rabbit lover)   u